ANDA PEGAWAI ATAU ENTERPRENEUR
Kemajuan teknologi membuat jenis pekerjaan menjadi semakin luas dan wiraswasta jadi semakin diminati. Walaupun kewirastastaan bisa dipelajari oleh siapa saja, namun minat dan bakat akan menentukan sukses tidaknya seorang wiraswastawan.
Berikut enam pertanyaan untuk mengetahui seberapa besar potensi Anda sebagai seorang pengusaha.
1. Apakah Anda seorang individualistis?
Banyak orang yang mendapati dirinya lebih bahagia jika bekerja di rumah atau sebagai freelance. Orang umumnya berpendapat mereka adalah pengangguran terselubung atau pengangguran sementara. Padahal jika ternyata mereka lebih produktif dan bisa mengatur waktu dengan baik, mereka bisa jadi sangat sukses.
2. Apakah Anda cepat bosan?
Pekerja independen umumnya tidak menyukai pekerjaan yang monoton. Mereka lebih suka menciptakan sendiri pekerjaan baru yang lebih menantang daripada menerima pekerjaan yang itu-itu saja. Bekerja sendiri Anda membawa Anda selalu bertemu dengan orang-orang baru, lingkungan baru dan kolega-kolega baru.
3. Anda tertarik akan ketrampilan baru?
Karena dorongan untuk mendapatkan proyek-proyek baru yang lebih menantang, seorang pekerja independen akan selalu 'lapar' untuk memperluas dan memperdalam ketrampilannya.
4. Anda ingin keseimbangan atau kerja dan kehidupan probadi?
Semakin besar keinginan Anda akan keseimbangan tersebut, semakin besar bakat Anda untuk menjadi usahawan. Dengan berwiraswasta, Anda lebih bebas mengatur waktu untuk urusan bisnis dan keluarga.
5. Anda tak suka dengan 'klik' yang sering terjadi di kantor?
Kita tahu bahwa di hampir semua kantor, pasti ada permainan 'politik' untuk mencapai posisi lebih tinggi. Sejumlah orang tidak peduli dan lebih suka memfokuskan diri pada pekerjaan untuk menghasilkan prestasi lebih baik. Tipe orang seperti inilah calon bos.
6. Bisakah cara yang Anda tempuh menghidupi Anda?
Tidak sedikit orang yang bekerja sendiri, pendapatannya jadi turun. Sebelum Anda memutuskan untuk memulainya, tanyakan pada diri sendiri, batas minimum pendapatan yang Anda butuhkan per bulannya. Dari angka itu Anda bisa menetapkan jam kerja Anda.
Anda merasa berbakat untuk bekerja mandiri? Kemungkinan besar Anda sudah mempunyai modal untuk memulainya.
Teladan Mandiri
APA KABAR ????
ada beberapa hal dalam hati ini yang harus kita pertimbangkan, siapa diri kita, apa diri kita, dan bagaimana hidup kita.
banyak orang mengakui memiliki idealisme tinggi tentang hidup, hidup harus optimis, tidak mudah putus asa, tidak mudah menyerah, terus berjuang sampai akhir hayat. namun sadarkah diri kita untuk apa semua itu, bagi siapa kita optimis, apa manfaatnya bagi orang lain jika kita ulet, tidak mudah menyerah...???
kita makhluk sosial, tapi kenapa ilmu yang kita dapatkan sampai saat ini hanya mampu menembus hati kita untuk berempati kapada sesama, KENAPA ?
kita kadang lebih tahu, mereka tidak butuh empati kita, mereka butuh pertolongan kita, kaum yang terdidik, kaum yang memiliki pendidikan lebih dibanding mereka yang kurang.
Saya pribadi mengajak seluruh jajaran ayuk kita padukan pengetahuan kita untuk merubah warna kehidupan kita untuk menciptakan apa yang dibutuhkan semua orang sekarang, seiring berhembusnya nafas, seiring bergeraknya raga, dan seiiring fungsi raga ini kita pasti bisa mengentaskan kemiskinan di lingkungan kita sendiri.
sampai kapan kita terus berfikir untuk diri kita sendiri, masa depan kita sendiri, tanpa menghiraukan mereka yang sesungguhnya membutuhkan kita semua.
Kegigihan kita dalam bekerja, keuletan kita dalam bekerja, optimisme dalam hidup tidak akan ada fungsinya jika hanya untuk memikirkan diri kita sendiri, keluarga kita sendiri. kita tidak jauh beda dengan orang yang APATIS. sosialis hanya omong kosong belaka. bukankah Tuhan sudah berfirman, " BARANG SIAPA YANG DALAM HIDUPNYA HANYA MEMIKIRKAN ISI PERUTNYA SENDIRI MAKA DIMATA TUHAN DIA TIDAK LEBIH DARI APA YANG DIA KELUARKAN DARI PERUTNYA ITU ".
Jadikan kita orang yang pertama yang mampu membuat peluang - peluang untuk orang lain atau kita akan tergilas habis oleh isi perut kita sendiri....
SAUDARAKU, SELAMAT BERJUANG....!!!!
ada beberapa hal dalam hati ini yang harus kita pertimbangkan, siapa diri kita, apa diri kita, dan bagaimana hidup kita.
banyak orang mengakui memiliki idealisme tinggi tentang hidup, hidup harus optimis, tidak mudah putus asa, tidak mudah menyerah, terus berjuang sampai akhir hayat. namun sadarkah diri kita untuk apa semua itu, bagi siapa kita optimis, apa manfaatnya bagi orang lain jika kita ulet, tidak mudah menyerah...???
kita makhluk sosial, tapi kenapa ilmu yang kita dapatkan sampai saat ini hanya mampu menembus hati kita untuk berempati kapada sesama, KENAPA ?
kita kadang lebih tahu, mereka tidak butuh empati kita, mereka butuh pertolongan kita, kaum yang terdidik, kaum yang memiliki pendidikan lebih dibanding mereka yang kurang.
Saya pribadi mengajak seluruh jajaran ayuk kita padukan pengetahuan kita untuk merubah warna kehidupan kita untuk menciptakan apa yang dibutuhkan semua orang sekarang, seiring berhembusnya nafas, seiring bergeraknya raga, dan seiiring fungsi raga ini kita pasti bisa mengentaskan kemiskinan di lingkungan kita sendiri.
sampai kapan kita terus berfikir untuk diri kita sendiri, masa depan kita sendiri, tanpa menghiraukan mereka yang sesungguhnya membutuhkan kita semua.
Kegigihan kita dalam bekerja, keuletan kita dalam bekerja, optimisme dalam hidup tidak akan ada fungsinya jika hanya untuk memikirkan diri kita sendiri, keluarga kita sendiri. kita tidak jauh beda dengan orang yang APATIS. sosialis hanya omong kosong belaka. bukankah Tuhan sudah berfirman, " BARANG SIAPA YANG DALAM HIDUPNYA HANYA MEMIKIRKAN ISI PERUTNYA SENDIRI MAKA DIMATA TUHAN DIA TIDAK LEBIH DARI APA YANG DIA KELUARKAN DARI PERUTNYA ITU ".
Jadikan kita orang yang pertama yang mampu membuat peluang - peluang untuk orang lain atau kita akan tergilas habis oleh isi perut kita sendiri....
SAUDARAKU, SELAMAT BERJUANG....!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)
.jpg)
